ROI atau singkatan dari Return Of Investment dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian investasi dalam artian "mengembalikan modal beserta kewajiban yang menyertainya". Pada dunia investasi, ROI kebanyakan dihitung berdasarkan periode bulanan atau tahunan, akan tetapi dalam dunia bisnis online ROI dihitung dalam periode harian, bahkan ada yang dihitung perjam. ROI juga digunakan sebagai profit sharing yang jangka waktu kontrak investasinya dibatasi dan dibayar secara periodik sampai modal / investasi awal dikembalikan 100%.
Oleh karena itu, ROI sama sekali berbeda dengan profit atau keuntungan dalam artian yang sebenarnya, akan tetapi lebih tepat bila diartkan pula sebagai gross income atau pendapatan kotor. Misalnya dalam penjualan barang, harga yang terjual adalah gross income sedangkan selisih harga beli plus segala biaya yang menyertainya dengan harga jual adalah net income atau profit / keuntungan.
Mengapa ROI digunakan dalam bisnis online (BO). Barangkali ada 2 hal yang menjadi pertimbangan :
- Yang jelas bahwa sistem investasi di BO dibatasi oleh masa aktiv yang ditentukan, sehingga profit sharing dibayarkan bersama modalnya agar pada akhir masa kontrak perusahaan sudah tidak punya tanggungan apapun atas investasi tersebut dan jika dibayarkan sekaligus akan menjadi beban tersendiri dan akan terkesan memberikan keuntungan yang lebih lama.
- Dengan menggunakan angka ROI, profit sharing yang dibayarkan terkesan lebih besar dibanding profit yang sesungguhnya. Misalkan profit sharing yang ditentukan (dalam BO, profit sharing ditentukan secara fix / tetap) adalah 0.5%/hari selama 100 hari, maka akan terkesan lebih besar bila disebutkan dalam bentuk ROI, yaitu 1.5% selama 100 hari. Ini adalah salah satu bentuk marketing agar program yang ditawarkan menarik minat.
Kenapa BO selalu menawarkan fixed rate of return ?
Ini adalah suatu bentuk penawaran yang menjanjikan kepastian agar peminat tidak ragu untuk bergabung karena akan segera menerima pengembalian dari semua investasi yang telah mereka bayarkan. Nilai keuntungan jadi mudah dihitung dan direncanakan. Siapa yang akan bergabung jika misalnya pengembalian modal dan keuntungannya akan dibayarkan 3 bulan mendatang secara sekaligus? Karena disini investor tidak memegang suatu bentuk jaminan hukum apapun dari sebuah BO, sekalipun BO tersebut memiliki kantor dan perusahaan pengelolanya terdaftar di pemerintahan setempat. Bayangkan saja berapa besar biaya yang harus dikeluarkan jika investasinya bermasalah ? Harus pergi ke Amerika untuk mengklaim dananya ..
Bagaimana sebuah BO akan bertahan menjalankan bisnisnya ?
Yang pertama tentu saja komitment dari pengelola atau pemilik BO. Komitment ini hanya dapat kita deteksi dari referensi mengenai personal pengelolanya dan mungkin dari system pengelolaan dana nya. Apakah ada referensi yang cukup meyakinkan ? Ini dapat kita lakukan dengan cara mencari penjelasannya di google atau bertanya pada teman2 pebisnis BO lainnya. Paling tidak, jika data pengelola tidak kita dapatkan, web dari program BO menampilkan data yang cukup lengkap agar memudahkan kita menghubunginya.
Yang kedua adalah system dari investasi itu sendiri. Sebuah bisnis akan selalu mengalami fluktuasi keuntungan, sehingga ada suatu saat dimana dana yang diteria dengan dana yang harus dibayarkan berada pada titik kesetimbangan (impas). Ini tentu saja harus dihindari oleh pengelola investasi. Bagaimana sebuah perusahaan investasi mengelola dana investor biasanya "sangat dirahasiakan". Bukti satu-satunya yang dapat dipegang adalah return harian tetap dibayarkan pada waktunya. Dalam hal ini, sebuah perusahaan investasi harus mampu mengembangkan investasi yang diterimanya melalui berbagai bisnis yang tentu saja lebih menguntungkan, misalnya forex / trading, lelang, atau retail. Jika pengelola hanya mengandalkan skema "Ponzi" nya saja, maka sudah pasti kemampuan menbayar dari perusahaan akan lebih cepat menurun.
Yang ketiga adalah berkaitan dengan skema PONZI. Skema ponzi akan selalu mendampingi sebuah bisnis online, baik itu yang berupa investasi ataupun multilevel. Bagaimana sebuah program BO dapat bertahan menjadi sangat tergantung dari perkembangan member baru atau investasi baru. Yang harus dicatat dalam hal ini adalah jika member lama menggunakan pendapatannya untuk melakukan investasi yang lebih besar hal ini akan dihitung sebagai penambahan beban dan bukan sebagai penambahan income. Repurchasing atau compounding hanya bermanfaat untuk menahan kewajiban membayar, tapi pada akhirnya akan menambah beban kewajiban membayar. Oleh karena itu, sebuah BO akan terus berpromosi agar mendatangkan member baru dengan grafik peningkatan yang cukup significant.
Yang keempat adalah menurunkan ROI sesuai dengan kemampuan perusahaan. Sebenarnya hal ini sangat jarang dilakukan, terlebih pada BO yang masuk kualifikasi high yield investment program (HYIP). Penurunan ROI, apalagi dibawah ROI pesaing-pesaing beratnya akan menyebabkan investor meninggalkannya. Lihat saja perkembangan BO dengan tingkat ROI yang fluktuatif (tidak tetap), kebanyakan peningkatan member barunya tidak terlalu tajam. Ini juga terjadi pada ProfitClicking dimana ROI untuk investasi ex-JBP diturunkan dari 1.5% dan 2% menjadi 1%, walaupun total ROI nya masih tetap yaitu 150%, dari masa investasi 81 hari menjadi 100 hari.
Bagaimana sebuah program BO menentukan ROI ?
Pada logika investasi, perusahaan akan menentukan berapa pembagian profit (profit sharing) yang dapat diberikan sesuai dengan potensi keuntungan perusahaan. Sebuah perusahaan akan menentukan berapa persen keuntungan riil yang bisa diperoleh dan berapa persen investasi baru akan "membantu" proses pembayaran. Yang jelas, perkembangan investasi baru biasanya memiliki porsi yang lebih besar, sekitar 70%. Sedangkan profit dari Non-Paid Purchasing (pembelanjaan customer yang tidak menimbulkan kewajiban pembagian keuntungan) adalah 30%. Hal ini saya lihat dari beberapa BO yang memberikan penjelasan secara terbuka pada situsnya (kebanyakan BO tidak melakukan hal ini).
Dengan planning ini, jelas bahwa sebuah perusahaan BO harus berjuang keras agar penjualan barang atau jasa "Non-Paid" bisa berkembang dengan baik. Sedangkan kewajiban yang 70% harus didapat pula melalui investasi baru dari setiap member dan member baru. Disini, marketing plan harus benar-benar jitu.
Berapa persen peningkatan investasi baru yang harus dicapai ? Jika sebuah BO menetapkan ROI 2% perhari selama 100 hari misalnya, sehingga total ROI adalah 200%, maka peningkatan investasi baru minimal harus mencapai 2%x70% atau 1.4% perhari yang dihitung berdasarkan total investasi yang masuk pada hari ini. Jadi, misalkan saat ini investasi yang masuk adalah $1,000,000, maka minimal harus mendapatkan investasi baru sebesar $14,000 pada hari ini juga agar profit sharing bisa dibayarkan keesokan harinya. Jika ini dianggap berasal dari member baru, dan dianggap 1 member baru akan melakukan investasi rata-rata sebesar $100, maka pada hari ini harus ada 140 member baru yang langsung melakukan investasi.
KESIMPULANNYA.
- Jika melihat logika di atas, rasanya akan sulit kita mengatakan sebuah BO akan bertahan selamanya. Saya melihat beberapa BO yang sudah berjalan lebih dari 2 tahun adalah BO yang didukung oleh penjualan barang atau jasa Non-Paid yang signifikan.
- Semakin besar ROI yang ditawarkan, sudah dapat dipastikan semakin cepat pula sebuah BO akan mengalami ketidakseimbangan neraca pembayaran yang hanya akan menuju pada 2 hal, yaitu SCAM atau mengubah system.
- Sebagai investor, kita harus secara cermat memperhatikan semua gejala yang ada di BO yang kita ikuti. Yang jelas, sangat jarang sebuah perusahaan BO yang dengan "senang hati" bertahan dalam kondisi yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar